Terkuaknya Kasus Judi Sabung Ayam gang Regol

Bandung- Sidang perdana kasus Judi Sabung ayam dengan terdakwa Nanang(41) dan Asep(39) warga Regol keluharan Pasirluyu di Pengadilan Negeri Bandung, Kamis (02/04/2015) mengagendakan pembacaan dakwaan sekaligus mendengarkan keterangan saksi saksi berlangsung lancar.

Sidang tersebut dipimpin oleh Hakim Ketua H. Kartim, dan dua hakim anggota dengan Krisna SH, sebagai Jaksa penuntut Umum. Dalam sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan dari JPU sekaligus mendengarkan keterangan saksi saksi yang dimulai dari satu anggota polisi M.Rahman dan dua saksi lainnya yaitu Rohendi yang berprofesi sebagai tukang angkot dan Dede seorang Pedagang kaki lima.

Dalam dakwaannya JPU  menyatakan, “Terdakwa melanggar Pasal 303 KUHP bis ayat (1) ke 1 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) KUHP tentang tindak pidana perjudian. Diketahui  terdakwa tertangkap basah ketika tengah berjudi sabung ayam di sebuah lahan, Gang Nata Pasirluyu kecamatan Regol, pada 29 Desember 2014. 

Nanang bersama Asep resmi ditahan sejak tanggal 11 Januari 2015 lalu. Dari tempat penggerebegan ditemukan barang bukti uang sebesar Rp.220.000,- yang didapat dari tangan Nanang, dan 2 ekor ayam aduan berwarna merah dan hitam.” Jelas JPU Krisna SH.

Setelah ketiga saksi memberikan keterangan, dilanjutkan dengan dua keterangan terdakwa, kedua terdakwa mengakui telah dua kali mengikuti judi sabung ayam, ditempat yang berbeda namun kedua terdakwa enggan mengakui berapakali ayamnya menjadi pemenang pada saat berjudi.

“ Saya tidak sering melakukan judi sabung ayam hanya sesekali saja dan terahir kali dapat apes” ungkap Nanang salah satu terdakwa saat persidangan.

Ketika ditanya oleh Hakim Ketua, kedua terdakwa menyatakan sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi ataupun mengikuti kembali judi sabung ayam. Putusan Hukuman akan di bacakan pada tanggal  4 Mei 2015.

Tim Futsal Jurnalistik 6B bobol habis Pertahanan Lawan pada perlombaan POJ

Tim futsal Jurnalistik 6B berhasil melaju ke babak perempat final setelah membobol habis pertahanan Tim Jurnalistik  6C dengan menang telak 6-0 tanpa balas,di Mayasari sport hall Rabu (29/4).

Diawal pertandingan Tim 6B sudah menguasai lapangan, hingga selesainya babak pertama dengan skor 4-0, dua gol dari Lia dan Euis,dan dua gol lagi dari Laras.

" Sebenernya dari awal kita udah pesimis soalnya lawannya berat sih juara bertahan " ujar Nenden salah satu pemain dari Tim Jurnalistik 6C. Diapun menganggap ini bukan perlombaan hanya ikut turun untuk memeriahkan acara Pekan Olahraga Jurnalistik.

Setelah babak dua dimulai 2 gol pun di cetak Lia ke gawang lawan,dan berhasil menutup pertandingan."Alhhamdulillah menang lagi " ujar Imas saat keluar dari lapangan futsal, Imas pun menuturkan  kembali bahwa kemenangan ini adalah awal untuk mengalahkan lawan lawan kuat yang akan ditemuinya setelah ini.

Mahasiswa Jurnalistik UIN SGD Bandung kunjungan media ke Tribun Jabar

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung angkatan 2012 mengunjungi salah satu kantor Media Massa Tribun Jabar, Kamis (16/15), Jln Sekelimus Utara - Soekarno-Hatta Bandung, Jawabarat.

Kunjungan tersebut, merupakan salah satu tugas mata kuliah Jurnalistik online, Mahsiswa bermaksud untuk mempelajari bagaimana cara pembuatan berita untuk portal online Tribun Jabar. Antusiasme mahasiswa terlihat saat mereka memberikan beberapa pertanyaan kepada anggota redaksi.

Tidak hanya mendapat materi didalam ruangan, mahasiswa juga diajak untuk berkeliling area kantor dan dipernan kan untuk melihat ruangan yang dipakai karyawan untuk membuat berita, ditemani oleh Rini selaku anggota Redaksi Tribun Jabar.

Mesin Otomatis Parkir Kampus UIN Bandung Masih Terkendala

Bandung- Sistem palang pintu otomatis Kampus UIN Bandung yang sempat di nonaktifkan sejak akhir November 2014 kini bisa diakses kembali meskipun masih terkendala karena mesin pengambilan tiket tidak dipergunakan.


Hal itu dilakukan karena antrian panjang mahasiswa mengakibatkankan dinonaktifkannya mesin pengambilan tiket otomatis.

Ketidak efesienan sistem parkir ini terlihat dari lahan parkir yang masih belum tertata sehingga masih banyak area terbuka mahasiswa yang dijadikan lahan parkir.


“Dari sistemnya sih sudah bagus, tapi lahan parkir masih berantakan,” ujar Hadi mahasiswa jurusan Sosiologi UIN Bandung. Rabu (18/02/15).




Maka dari itu petugas parkir menyiasati dengan memeberikan tiket secara manual lalu menginput sendiri ke dalam komputer, “ kemarin sudah coba di otomatiskan tapi malah jadi macet” ujar Asep, salah satu petugas parkir Kampus UIN Bandung.


Kedepannya sistem pengambilan tiket otomatis kampus UIN akan dirubah menjadi membercard yang bekerjasama dengan Koprasi UIN bandung. “Sistem bayar parkir nya jadi sebulan sekali ,” tutur asep kembali.